Salah
satu perintah agama Islam terhadap umat manusia adalah melaksanakan pernikahan,
bagi orang yang telah mampu serta telah terpenuhi sarat-sarat dan rukun
pernikahan. Pernikahan yang dilaksanakan sesuai dengan ajaran agama Islam,
mengandung beberapa hikmah sebagai berikut.
- Pernikahan dapat
Menentramkan Jiwa.
Dengan pernikahan seseorang akan dapat memenuhi kebutuhan
(seksual) dengan baik, aman, tenang, dengan suasana cinta kasih sehingga
mendapatkan ketentraman jiwa, ketenangan lahir dan bathin. Kebutuhan seksual
apabila tidak dapat terpenuhi dengan semestinya akan menimbulkan gangguan jiwa,
seperti tertekan dan gelisah. Jadi, jelaslah bahwa dengan pernikahan akan
mendapatkan ketentraman jiwa.
- Pernikahan dapat
menghindarakan perbuatan maksiat
Laki-laki dan perempuan yang telah melakukan akad
pernikahan, kebutuhan biologis atau nafsu seksualnya dapat disalurkan
sebagaimana mestinya sebab penyaluran nafsu seksual yang tidak semestinya akan
menimbulkan perbuatan maksiat, yakni perzinahan. Jadi, dengan pernikahan akan
terhindar dari perbuatan maksiat.
Hadis Rasulullah SAW yang artinya:
“Hai
pemuda-pemuda barang siapa yang mampu diantara kamu serta berkeinginan hendak
kawin, hendaklah dia kawin karena sesungguhnya perkawinan itu akan memejamkan
mata terhadap orang yang tidak halal dilihatnya dan akan memeliharanya dari
godaan syahwat.“
- Pernikahan Dapat
Melestarikan Keturunan
Anak yang lahir diluar pernikahan yang sah maka tidak jelas
siapa yang bertanggung jawab, siapa yang mengurusnya dan bagaimana silsilahnya.
Jadi, dengan pernikahan akan terbentuk kemashlahatan rumah tangga, keturunanan
dan kemashlahatan masyarakat.
Firman Allah SWT
ª!$#ur @yèy_
Nä3s9
ô`ÏiB
ö/ä3Å¡àÿRr&
%[`ºurør&
@yèy_ur
Nä3s9
ô`ÏiB
Nà6Å_ºurør&
tûüÏZt/
Zoyxÿymur
Nä3s%yuur
z`ÏiB
ÏM»t6Íh©Ü9$#
4
È@ÏÜ»t6ø9$$Î6sùr&
tbqãZÏB÷sã
ÏMyJ÷èÏZÎ/ur
«!$#
öNèd
tbrãàÿõ3t
ÇÐËÈ
Artinya : “Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari
jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak
dan cucu-cucu, dan memberimu rezki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka
beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah ?” (QS An Nahl :
72)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar